Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Slogan "SMK BISA!" Benarkah Lulus Bisa Langsung Kerja?

Slogan
Ilustrasi: Siswa SMK (Foto: Okezone)
A
A
A

7 JUTA Orang Indonesia menganggur, paling banyak lulusan SMK. Hal tersebut membuat saya terkejut, karena saya benar-benar tidak menyangka bahwa sekolah menengah kejuruan (SMK) yang saya kira selama ini menjadi pencetak tenaga kerja siap pakai, justru menjadi pencetak pengangguran yang paling tinggi dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya.

Lulusan SMK kan secara otomatis sudah mempunyai keahlian? Seperti ahli mesin, komputer, otomotif, listrik, tata boga, dan jenis keahlian lainnya. Dari hal tersebut harusnya setelah lulus sekolah bisa langsung bekerja. Beda halnya dengan yang lulusan SMA, di mana mereka yang pada dasarnya tidak dibekali oleh keahlian-keahlian khusus karena memang lebih banyak ke teori dibandingkan prakteknya.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Biaya Sekolah, SMKN 9 Merangin Tahan Ijazah Lima Siswanya

Tapi nyatanya data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2018, menyatakan bahwa tingkat pengangguran lulusan SMK sebanyak 8,92%, sementara lulusan SMA 7,19%. Tapi pada Agustus 2018, tingkat pengangguran dari lulusan SMK naik menjadi 11,24%, sementara tingkat pengangguran dari kalangan SMA juga mengalami sedikit kenaikan menjadi 7,95%.

Dari hal tersebut menimbulkan tanda tanya besar, sebenarnya apa yang sedang terjadi dan mengapa semua ini bisa terjadi? Apakah karena lulusan SMK yang ternyata tidak siap pakai, sehingga sekolah belum mampu menerjemahkan apa yang sebenarnya dunia industri butuhkan, atau ini semua terjadi karena kesalahan oleh individual siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran? Tentunya ini tidak sesuai dengan slogan “SMK Bisa!”

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement